Jakarta -
Kepala Balai Pengawas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jambi, Veramika Ginting masih menemukan para pedagang yang menjual roti Okko. Atas temuan tersebut, pihaknya langsung menarik seluruh produk roti Okko dari pasaran.
Sebagai informasi, roti Okko yang diproduksi PT Abadi Rasa Food terbukti melanggar ketentuan Cara Pembuatan Pangan dan Obat yang Baik (CPOB). BPOM menyebut roti Okko mengandung pengawet natrium dehidroasetat yang bukan bahan tambahan pangan (BTP) yang diizinkan.
"Ya karena dari BPOM RI sudah dilakukan pengujian produk roti merek Okko mengandung pengawet natrium dehidroasetat, yang mana tidak tercantum dalam komposisi. Maka BPOM mesti melakukan penarikan agar tidak beredar dulu di pasaran," kata Veramika dikutip dari detikSumbagsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Veramika menambahkan, ada ribuan roti Okko yang berhasil diamankan oleh BPOM Jambi di pasaran. Dirinya menegaskan upaya penarikan ini masih akan terus dilakukan di Jambi.
"Dalam kegiatan ini setidaknya ada 1.137 pcs roti merk Okko yang beredar di Jambi yang sudah kita lakukan penarikannya. Nantinya penarikan kemasan roti Okko ini juga masih berproses baik di kabupaten/kota yang ada di Jambi, agar benar-benar tidak ada lagi yang beredar," terang Veramika.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPOM RI Rizka Andalusia mengatakan sudah memberikan perintah kepada pelaku usaha untuk menarik roti Okko yang ada di pasaran.
"Sementara untuk penarikan roti (Okko) yang sudah beredar di masyarakat itu ditarik. Pelaku usaha juga diwajibkan untuk menarik produksi roti itu (Okko)," ujar Rizka saat ditemui di Wellness Festival 2024, Jakarta Barat, Jumat (2/8/2024).
Rizka menambahkan jika penarikan roti Okko di pasaran oleh BPOM masih belum sepenuhnya selesai.
"Kalau masih ditemukan di Jambi, terima kasih informasinya. Kami akan menindaklanjuti, mungkin belum dilakukan penarikan," kata Rizka.
"Udah hampir semua ditarik (roti Okko), karena nggak begitu banyak distribusinya. Pengawas Badan POM sudah mencari di pasaran dan hampir jarang (ditemukan)," tutupnya.
(dpy/suc)