Jakarta -
Petinju Imane Khelif asal Aljazair mendadak jadi sorotan setelah mengalahkan petinju Italia Angela Carini dalam pertandingan kelas walter babak 16 besar Olimpade Paris.
Perdebatan antara boleh tidaknya Imane Klelif berlaga di cabang olahraga tinju wanita Olimpiade Paris menjadi pembahasan yang panas di media sosial. Tidak sedikit yang menyebut Imane Khelif tak boleh berada di olimpiade karena disebut-sebut memiliki kromosom XY.
Awal mula perbincangan hasil uji jenis kelamin Imane Khelif ini terjadi setelah dokumen Kejuaraan Tinju Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA) tahun 2023 menyebut dia gagal memenuhi persyaratan kelayakan untuk kompetisi wanita karena memiliki kromosom XY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontroversi yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengangkat isu-isu serius seperti hiperandroginisme, produksi testosteron yang berlebihan oleh tubuh perempuan dan interseksualitas, yaitu seseorang dilahirkan dengan karakteristik seks yang tidak sesuai dengan definisi tradisional tentang laki-laki dan perempuan.
Kromosom XY pada Wanita
Terlepas dari kasus Imane Khelif, terdapat kondisi genetik langka wanita memiliki kromosom XY. Mereka memiliki organ reproduksi wanita yang normal termasuk rahim, saluran tuba dan vagina.
Dikutip dari Rare Disease, kromosom XY pada wanita biasanya dipicu oleh Sindrom Swyer, kelainan langka yang ditandai dengan kegagalan kelenjar seks (yaitu testis atau ovarium) untuk berkembang. Sindrom Swyer diklasifikasikan sebagai kelainan perkembangan seks atau disorder of sex development (DSD), yang mencakup kelainan apa pun di mana perkembangan kromosom, gonad, atau anatomi seks tidak normal.
Anak perempuan dengan sindrom Swyer mempunyai susunan kromosom XY (seperti anak laki-laki biasanya) dan bukan susunan kromosom XX (seperti anak perempuan biasanya). Meskipun memiliki susunan kromosom XY, anak perempuan dengan sindrom Swyer memiliki alat kelamin dan struktur perempuan yang berfungsi termasuk vagina, rahim, dan saluran tuba.
Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab sindrom Swyer. Namun berdasarkan penelitian yang ada, mereka mengira kondisi itu disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab atas diferensiasi jenis kelamin.
Sederhananya, setiap perubahan pada gen yang berperan dalam perkembangan testis dapat menyebabkan sindrom Swyer.
Beberapa orang mewarisi sindrom Swyer dari orang tua kandung (yang mungkin mengetahui atau tidak mengetahui bahwa mereka memiliki mutasi gen). Ada juga yang mengalami kondisi ini secara spontan, yang berarti mutasi gen baru yang terjadi karena alasan yang tidak diketahui.
(kna/naf)