Jakarta -
Sistem imun akan mempertahankan diri dan menghancurkan berbagai "musuh" seperti virus atau bakteri yang masuk ke tubuh. Namun jika kamu mengidap penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel secara tidak sengaja alih-alih melindunginya.
Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, di antaranya lupus, artritis reumatoid, dan penyakit Crohn. Sejumlah penyakit ini dapat menyerang hampir seluruh bagian tubuh dan menimbulkan gejala tertentu. Lantas, apa saja gejala penyakit autoimun?
Gejala Penyakit Autoimun
Autoimun dapat memunculkan berbagai gejala tergantung jenis penyakitnya. Dilansir Cleveland Clinic, gejala umum autoimun berdasarkan penyakitnya, meliputi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Autoimun Penyakit Sendi dan Otot
- Nyeri otot
- Nyeri, kaku, dan bengkak sendi
- Otot lemah
- Peradangan.
Gejala Autoimun Penyakit Saluran Pencernaan
- Kembung
- Sembelit
- Sakit perut
- Refluks asam
- Mual
- Sensitif terhadap makanan
- Darah atau lendir di tinja.
Gejala Autoimun Penyakit Kulit
- Ruam
- Gatal
- Mata dan mulut kering
- Peradangan kulit
- Rambut rontok
- Kulit kering.
Gejala Autoimun Penyakit Sistem Saraf
- Sakit kepala
- Pusing atau migrain
- Cemas dan depresi
- Kebingungan
- Sulit berpikir
- Penglihatan kabur
- Insomnia
- Masalah memori
- Mati rasa dan kesemutan.
Gejala Autoimun Penyakit Lainnya
- Kelelahan
- Terasa nyeri
- Demam
- Nyeri dada
- Kelenjar bengkak
- Kenaikan atau penurunan berat badan
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Sesak napas
- Sensitif terhadap suhu.
Penyebab Penyakit Autoimun
Penyebab autoimun tidak diketahui secara pasti. Penyakit ini bisa dialami berbagai kalangan usia, namun lebih sering menyerang perempuan dibanding laki-laki. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan terkenanya penyakit autoimun, yaitu:
- Beberapa obat
- Merokok
- Paparan racun
- Sudah mengidap satu penyakit autoimun
- Genetik
Penyakit autoimun cenderung diturunkan dalam keluarga. Paparan virus dan bahan kimia dapat memicu autoimun bila kamu sudah memiliki gen penyakit ini.
Pengobatan Penyakit Autoimun
Pengobatan autoimun tergantung penyakitnya. Namun sebenarnya, tidak ada obat untuk penyakit ini. Hanya gejalanya sajalah yang bisa diredakan. Dan pengobatannya ini ditujukan untuk menekan atau memperlambat sistem kekebalan tubuh.
Dokter mungkin memberikan beberapa obat untuk bantu pengidap autoimun merasa lebih baik. Beberapa orang juga kemungkinan memerlukan pengobatan seumur hidup.
Beberapa contoh obat yang bisa diberi dokter untuk mengobati autoimun, meliputi:
- Obat penghilang nyeri
- Obat anti peradangan
- Suntikan insulin
- Obat tidur
- Kortikosteroid
- Krim ruam
- Imunoglobulin intravena.
Pengobatan alternatif juga mungkin dilakukan untuk mengobati autoimun, seperti akupunktur, hipnosis, dan prosedur kiropraktik.
Contoh Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun yang umum, meliputi:
Penyakit Autoimun Sendi dan Otot
- Artritis psoriatik
- Artritis reumatoid
- Sindrom Sjogren
- Lupus.
Penyakit Autoimun Saluran Pencernaan
- Penyakit Crohn
- Penyakit celiac
- Kolitis ulseratif.
Penyakit Autoimun Sistem Endokrin
- Penyakit Graves
- Penyakit Hashimoto
- Penyakit Addison.
Penyakit Kulit
- Dermatomiositis
- Psoriasis.
Penyakit Autoimun Sistem Saraf
- Polineuropati demielinasi inflamasi kronik (CIDP)
- Sindrom Guillain-Barre
- Sklerosis multipel (MS).
Penyakit Autoimun Lainnya
- Myasthenia gravis
- Vaskulitis
- Diabetes tipe 1
- Anemia pernisiosa.
Nah, itu tadi sederet gejala autoimun, penyebab, pengobatan, dan contoh penyakitnya.
(azn/row)